Kamis, 25 November 2010

Struktur Ponsel Nokia BB5

STRUKTUR PONSEL NOKIA BB5

Ponsel Nokia terbaru yang memiliki dual processor adalah golongan BB5. Ponsel golongan ini memiliki kecanggihan yang tidak dimiliki oleh golongan Nokia sebelumnya (DCT3, DCT4, DCT4WD2). Ponsel Nokia BB5 seperti Nokia 6630, 6680, 6680, 6681, N Series. I. Processor
Kedua Processor yang berperan penting sebagai otak dari ponsel adalah :


RAP3G (3G Radio Application Processor) yang berfungsi mengatur proses kerja utama ponsel. Tegangan yang didapat dari RETU yaitu VIO 1,8 Volt, serta Vcore 1,4 Volt dari TAHVO.
OMAP (Open Multimedia Audio Processor) yang berfungsi mengatur User Interface seperti Camera, MMC, keypad, LCD, dsb. OMAP mendapat supply tegangan dari RETU yaitu VIO 1,8 Volt.



Gambar 1. PCB Depan Nokia 6680 (BB5)
Masing-masing processor memiliki memory sendiri. RAP3G memiliki NOR Flash+SDRAM, sedangkan OMAP dengan APE Combo memory
II. Memory
Sebagai tempat penyimpanan data yang dibutuhkan oleh ponsel digunakan jenis memory sebagai berikut :


NAND Flash (APE Combo Memory) yang diakses oleh OMAP Processor. Memory ini berisikan data-data aplikasi serta data pengaturan User Interface pengguna. NAND Flash mendapatkan supply tegangan dari IC Power RETU yaitu VIO 1,8 Volt dan VDRAM 1,8 Volt.



NOR Flash+SDRAM (CMT Memory) yaitu memory yang berisikan data-data vital fungsi utama dari ponsel berisikan firmware, kalibrasi dan certificates ID. Supply tegangan VIO 1,8 Volt dari RETU.

III. Regulator Power Supply
Komponen Power Supply atau lebih dikenal dengan sebutan IC Power pada ponsel BB5 ini juga terbagi menjadi dua bagian yaitu :


RETU adalah IC Power Utama yang bertugas memberikan supply tegangan pada CPU, SIM Card, serta Startup Power dan tegangan vital lainnya. Juga memproses signal audio (Vibrator, Microphone, Earphone dan Speaker Phone). Kerusakan pada RETU dpt menyebabkan ponsel mati total dan kerusakan lainnya.

Fungsi lain dari RETU yaitu mengatur pencahayaan LED baik LCD/Keypad Led. Keypad LED tidak akan menyala saat berada di ruangan yang terang. ALS (Ambient Light Sensor) ini terletak pada casing depan ponsel berupa transistor peka cahaya.


TAHVO adalah IC Power kedua yang bertugas pula memberikan tegangan ke CPU, tegangan pengisian battere (charger), tegangan flashing, serta tegangan LED.

Tidak seperti DCT4, pada IC Powernya UEM yang mengandung data keamanan nomor IMEI, maka pada RETU dan TAHVO tidak ada data keamanan didalamnya, sehingga penggantian RETU dan TAHVO ini tidak diperlukan pengisian security area seperti halnya DCT4.
IV. RF (Radio Frequency) IC
Komponen Signal Processor pada ponsel BB5 juga terbagi dua komponen yaitu :


HINKU adalah komponen penerima signal (Receiver). Signal yang masuk ke ponsel diolah oleh Hinku yang kemudian akan dikirimkan menuju RAP3G dan outputnya pada speaker.
VINKU adalah komponen pemancar signal dari mic menuju RAP3G ke VINKU dan diperkuat oleh PA dan dipancarkan menuju provider..

V. Komponen lainnya
Komponen lainnya adalah


PA GSM & WCDMA bertugas memperkuat ouput signal yang datang dari VINKU.
Antenna Switch mengatur jalur penerima dan pemancar signal masuk dan keluar.
Bluetooth IC mengontrol fungsi kerja Bluetooth untuk transfer data pada gelombang frekuensi 2,4 GHz.

Dengan mengenal dan mengetahui komponen serta fungsi kerjanya, maka kita dapat dengan mudah mendeteksi dan mengetahui asal kerusakan apabila terjadi masalah pada ponsel Nokia golongan terbaru ini.


uwo_jj

2nd July 2008, 17:32

Mengenal stuktur Ponsel N93 Ponsel Nokia N93 adalah Ponsel terbaru keluaran Nokia yang memiliki fitur-fitur canggih yang tidak dimiliki oleh ponsel sebelumnya. Ponsel yang memiliki Camera beresolusi 3,2 Megapixel ini serta 3x Optical Zoom dan 20x Digital Zoom serta Dual Display ini dikategorikan dalam golongan hardware BB5 (Base Band 5). Ponsel yang termasuk dalam golongan BB5 memiliki dual processor yaitu RAP3G (Radio Application Processor Third Generation) dengan kecepatan Processor 330 Mhz sebagai processor utama serta

OMAP (Open Multimedia Application Platform) sebagai Processor kedua.
Tugas RAP3G disini mengatur segala yang berhubungan dengan system kerja ponsel. Sedangkan OMAP 2420 mengatur segala yang berhubungan dengan Multimedia seperti pengaturan LCD Dalam dan Luar, Camera & Blitz, Infrared, Bluetooth, Mini SD Card, WLAN, TV Out, USB Port, dll. Kerusakan perangkat diatas, bisa disebabkan oleh processor OMAP tsb.
Masing-masing Processor yang jelas memiliki built in memory yang terintegrasi didalamnya. RAP3G memiliki SDRAM 128 Mbyte dan NOR Flash 128 Mbyte. Sedangkan OMAP memiliki DDRAM 512 Mbyte dan NAND Flash 1 Gbyte. Dalam Hal ini OMAP memiliki memory yang lebih besar untuk pelaksanaan Multi Medianya.


Seperti kita ketahui baik SDRAM maupun DDRAM hanya berfungsi sebagai memory akses sementara atau dengan istilah Dynamic Data Storage, yang datanya berubah-ubah (Random Access Memory). Sedangkan baik NOR Flash maupun NAND Flash berisi data yang dibutuhkan system kerja ponsel (MCU) serta aplikasi2 yang tersimpan didalamnya.
Yang tidak kalah penting dari bagian Processor dan memory adalah bagian Regulator Power Supply yang mutlak dibutuhkan oleh setiap komponen aktif didalamnya. Power Supply dengan istilah Energy Management terbagi dalam tiga blok modul yaitu :


VILMA 4396281 (http://nokia-tuning.net/index.php?s=partlist_bb5&code=4396281#4396281) (RETU pada BB5 sebelumnya) yang merupakan regulator pertama yang berhubungan dengan Startup ponsel, Power On Circuit, Charging, 32 Khz Sleep Clock, SIM card, Audio IC, A/D Converter, Vibrator, ALS (Ambient Light Sensor yaitu pengaturan efisiensi cahaya), dll.
BETTY 4376535 (http://nokia-tuning.net/index.php?s=partlist_bb5&code=4376535#4376535)(TAHVO pada BB5 sebelumnya) yang bertugas memberikan tegangan Vcore 1,35 Volt utk RAP3G, , Charging Control, USB Regulator, LED Driver.


Kedua IC Power tsb tidak mengandung Security Area (IMEI) Seperti halnya UEM pada Nokia DCT4. Sehingga tidak diperlukan IMEI Rebuild untuk itu.
MENELAUS yang bertugas memberikan tegangan 1,05 s/d 1,3 Volt untuk OMAP, TV Out supply Regulator, serta Mini SD Card power supply.


Tidak ketinggalan pula system Clocking yang berperan penting dalam setiap ponsel. Frequency Clock ini dihasilkan oleh 38,4 Mhz Crystal Clock yang dikirim ke IC RF Signal Processor (PIHI v2.22A) dan selanjutnya dikirimkan menuju RAP3G. Tidak bekerjanya Frekuensi 38,4 Mhz ini menyebabkan RAP3G berhenti bekerja dan ponsel jelas tidak dapat hidup dan berfungsi. Oleh RAP3G Frekuensi 38,4 Mhz dibagi 2 menjadi 19,2 Mhz dan dikirim menuju OMAP sebagai system clock untuk OMAP Processor. Pengukuran Frequency clock ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Frequency Counter/Oscilloscope untuk mngetahui berfungsi atau tidaknya system ini.


PIHI 4396275 (http://nokia-tuning.net/index.php?s=partlist_bb5&code=4396275#4396275)sebagai IC RF Signal Processor yang bekerja dalam empat band yaitu:
1. GSM 900 Mhz ( 925- 960 Mhz )
2. PCN/GSM 1800 Mhz (1805-1880 Mhz)
3. PCS/GSM 1900 Mhz (1930-1990 Mhz)
4. WCDMA 2100 Mhz (2110-2170 Mhz)
Di Indonesia saat ini hanya operator GSM dan PCN yang tersedia. Kerusakan pada IC PIHI dapat menyebabkan ponsel tidak mendapat jaringan serta berakibat pula mati total apabila terganggunya jalur frekuensi 38,4 Mhz menuju CPU melewati PIHI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar